Sifat-sifat Cahaya

Pembelajaran    :  IPA

Kelas                      :  V SD/MI

Smester                :  2

Standar Kompetensi

6. Menerapkan  sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

 Kompetensi Dasar

  • Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
  • Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya

Indikator

  1. Menyebutkan sifat-sifat cahaya
  2. Menjelaskan pemantulan cahaya
  3. Menjelaskan pembiasan cahaya
  4. Menyebutkan warna cahaya
  5. Membuat periskop sederhana

RINGKASAN MATERI

a. Kita dapat melihat benda-benda yang ada di sekitar kita apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Benda akan memantulkan cahaya yang mengenainya ke mata kita sehingga benda tersebut dapat terlihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya antara lain matahari, lampu, senter, lilin menyala dan bintang. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda bening, dan dapat dipantulkan. Matahari merupakan sumber cahaya yang terbesar dan yang utama bagi bumi.

b. Cahaya Merambat Lurus

Untuk menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus, kamu dapat melihat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah atau jendela yang ada di rumahmu. Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela tentu merambat lurus. Mengamati lampu kendaraan bermotor pada malam hari, cahaya lampu kendaraan tersebut merambat lurus. Banyak peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan bahwa cahaya memilki sifat merambat lurus.

c.  Cahaya Menembus Benda Bening

Cahaya dapat masuk ke dalam rumah selain melalui celah-celah juga melalui kaca jendela yang ada di rumahmu. Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya matahari. Apabila kamu menutup kaca jendela rumahmu dengan menggunakan karton maka cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumahmu. Demikian pula dengan lampu mobil, cahaya lampu menembus kaca yang melindungi lampu tersebut. Jika kaca itu ditutup dengan benda gelap, cahaya lampu tidak akan dapat menembus kaca. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya hanya dapat menembus benda yang bening.

d. Sifat-sifat Cahaya Apabila Mengenai Cermin Datar dan Cermin Lengkung (Cekung dan Cembung)

Sifat-sifat cahaya yang dihasilkan oleh cermin berbeda-beda sesuai dengan bentuk permukaannya. Cermin dikelompokkan menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya datar. Contohnya cermin yang ada di meja rias. Cermin cekung adalah cermin yang pemukaan pantulnya berupa cekungan. Cekungan ini seperti bagian dalam dari bola. Contohnya reflektor (pemantul cahaya) pada lampu senter dan lampu mobil. Cermin cembung adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa cembungan. Cembungan ini seperti bagian luar suatu bola. Contohnya spion pada mobil dan motor.

a.      Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar adalah sebagai.

1)   Bayangan benda tegak dan semu. Bayangan semu adalah bayangan yang dapat kita  lihat dalam cermin,  tetapi di tempat bayangan tersebut tidak terdapat cahaya pantul.

2)      Besar dan tinggi bayangan sama dengan besar dan tinggi benda sebenarnya.

3)      Jarak benda dengan cermin sama dengan jarak bayangannya.

4)      Bagian kiri pada bayangan merupakan bagian kanan pada benda dan sebaliknya.

b. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cekung

Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda. Jika letak benda dekat dengan cermin cekung maka akan terbentuk bayangan yang memilki sifat semu, lebih besar, dan tegak. Ketika benda dijauhkan dari cermin cekung maka akan diperoleh bayangan yang bersifat nyata dan terbalik.

c. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin cembung

Pada kendaraan bermotor, kaca spionnya menggunakan cermin cembung dengan tujuan agar pengemudi lebih mudah  memperhatikan kendaraan yang ada di belakang. Apabila melihat spion pada motor atau mobil yang sedang kita naiki maka bayangan kendaraan lain di belakang kita terlihat lebih kecil dari aslinya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah semu, tegak dan diperkecil.

e. Pembiasan Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari

Peristiwa yang merupakan bentuk pembiasan cahaya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dasar kolam yang airnya jernih terlihat lebih dangkal dari sebenarnya. Pensil yang berada di dalam gelas yang beisi air terlihat bengkok. Apabila cahaya merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatannya maka cahaya akan mengalami pembelokan atau pembiasan. Udara memiliki kerapatan yang lebih kecil daripada air. Bila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Akan tetapi apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Garis normal merupakan garis yang tegak lurus pada bidang batas kedua permukaan.

f. Cahaya Putih Terdiri Atas Berbagai Warna

Cahaya matahari yang kita lihat seperti warna putih sebenarnya terdiri dari berbagai macam warna. Warna-warna tersebut dihasilkan dari penguraian warna putih. Cahaya putih akan mengalami pembiasan dan terurai menjadi berbagai macam warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Warna-warna yang membentuk cahaya tersebut disebut spektrum cahaya.

g.  Peristiwa Penguraian Cahaya dalam Kehidupan Sehari-hari

Peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan penguraian cahaya, salah satunya adalah Pelangi. Pelangi biasanya terlihat pada saat hujan turun rintik-rintik. Warna pelangi sama halnya seperti warna spektrum cahaya yang terbentuk dari penguraian cahaya matahari. Warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu pada pelangi berasal dari pembiasan dan penguraian cahaya putih matahari oleh bintik-bintik air hujan

h. Merancang dan Membuat Suatu Karya atau Model dengan Menerapkan Sifat Cahaya

Kita dapat membuat suatu karya atau model dengan memanfaatkan peralatan yang sederhana. kita dapat membuat alat-alat seperti periskop dan lensa. Sebelum membuat model, kita harus membuat rancangan mengenai alat tersebut. Kita juga perlu melakukan pengujian  setelah model atau karya tersebut jadi, kemudian menyempurnakannya. Berikut cara membuat periskop.

Kegunaan atau fungsi periskop

Periskop adalah sejenis teropong yang digunakan pada kapal selam, berfungsi untuk mengamati keadaan di permukaan laut. Periskop dapat digunakan untuk melihat benda yang berada di atas batas pandang.

Alat dan bahan

1)  2 Kotak pasta gigi.

2)  Lem.

3)  Selotip.

4)  Cutter.

5)  Pensil.

6)  Penggaris.

7)  2 Cermin datar ukuran 3 cm × 3 cm.

Rancangan alat

Kita akan membuat sebuah periskop dengan menggunakan peralatan sederhana. Kita akan menggunakan 2 buah kotak pasta gigi sebagai tabungnya. Di dalam kotak tersebut kita letakkan dua buah cermin datar. Periskop yang kita buat berbentuk balok seperti huruf S.

Cara Membuat

  1. Buatlah persegi pada bagian depan atas kotak dengan ukuran 3 cm × 3 cm.
  2. Lubangi bagian persegi tersebut dengan menggunakan cutter.
  3. Letakkan cermin pada bagian atas tersebut dengan posisi miring dan bagian depan cermin menghadap ke bawah dan rekatkan dengan selotip.
  4. Buatlah persegi pada bagian bawah belakang kotak dengan ukuran 3 cm × 3 cm.
  5. Lubangi bagian persegi tersebut dengan menggunakan cutter.
  6. Letakkan cermin pada bagian bawah tersebut dengan posisi miring dan bagian depan cermin menghadap ke atas dan rekatkan dengan selotip.
  7. Potong kotak pasta gigi lainnya menjadi tiga bagian yang sama panjang dengan alas dan tutup yang terbuka.
  8. Tutup kedua lubang yang ada pada bagian depan dan belakang periskop dengan potongan kotak yang telah disiapkan. Rekatkan dengan menggunakan lem atau selotip,
  9. Amati teman-temanmu dari balik jendela yang ada di sekolahmu!

11 tanggapan untuk “Sifat-sifat Cahaya

Tinggalkan komentar