Asal usul Kebo Kyai Slamet

Kebo Kyai Slamet bukan sembarang kebo atau kerbau dikarenakan Kebo Kyai Slamet merupakan pusaka Keraton Kasunanan Surakarta. Kebo Kyai Slamet menjadi mascot saat diselenggarakannya ritual tahunan Kasunanan Surakarta yaitu Kirab Pusaka di malam Satu Suro (1 Muharam).

Asal usul Kebo Kiai Slamet

Menurut cerita sejarah yang ditulis oleh pujangga Keraton Surakarta Yosodipuro,  leluhur kerbau bule itu, merupakan hadiah dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Sinuwun Paku Buwono II, yang diperuntukkan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kiai Slamet saat beliau pulang dari mengungsi di Pondok Tegalsari ketika terjadi pemberontakan pecinan yang membakar hangus Istana Kartasura. Karena bertugas menjaga dan mengawal pusaka Kyai Slamet, maka masyarakat menjadi salah kaprah menyebut kebo bule ini sebagai Kebo Kyai Slamet.

Ritual kirab malam 1 Sura itu sendiri berlangsung tengah malam, biasanya tepat tengah malam, tergantung “kemauan” dari kebo Kyai Slamet. Sebab, adakalanya kebo keramat baru keluar dari kandang selepas pukul 01.00. Kirab pusaka ini sepenuhnya memang sangat tergantung pada kebo keramat Kyai Slamet. Jika saatnya  tiba,  biasanya tanpa harus digiring kawanan kebo bule akan berjalan dari kandangnya menuju halaman keraton.  Peristiwa ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Ribuan orang tumpah ruah di sekitar istana, juga di jalan-jalan yang akan dilalui kirab. Masyarakat meyakini akan mendapat berkah dari keraton jika  menyaksikan kirab.

Kawanan kerbau keramat akan berada di barisan terdepan, mengawal  pusaka keraton Kyai Slamet yang dibawa para abdi dalem keraton. Dan yang menarik adalah pada saat kirab orang-orang saling berebut berusaha menyentuh atau menjamah tubuh kebo bule. Tak cukup menyentuh tubuh kebo, orang-orang saling berharap dapat membawa pulang kotoran kerbau bule. Begitu kotoran jatuh ke jalan, orang-orang pun saling berebut  mendapatkannya.  Tidak masuk akal memang. Tapi mereka meyakini bahwa kotoran sang kerbau akan memberikan berkah, keselamatan, dan  rejeki berlimpah. Bagi para petani kotoran kerbau itu jika ditaburkan di sawah akan menjadi penolak hama dan tanamannya tumbuh subur.

Sourche image

http://sclm17.blogspot.com/

http://bombastis.com

Diterbitkan oleh padamara88

Berusaha hidup dengan mensyukuri semua karunia Nya

Tinggalkan komentar